Friday, May 8, 2020

NGETRIP LOW BUDGETT!!!!!







Assalamualaikum gaisss,

Nih vlog pertama sama sobat ambyarr. Ini aku buat jauhh sebelum adanya Covid-19 ya dan larangan social distancing.  Oh iya gais,  ini aku tulis yaa tips nge trip/jalan-jalan/backpacker muraaaaaaah murceee tapi tetep seruu.  Dan dapet foto-foto bagus disanaa. Oke okeee

Selamat menonton yaa!! 

•Aku ke stasiun pake motor dan di parkir disana
•Parkir motor statsiun : Rp. 5000/motor = 10.000 (2 motor)
•Tiket St. Cimekar-St. Padalarang Rp.  5000/org x 4org = 20.000 = 40.000 (pulang-pergi)
•Grab car-Stone garden (kedalem) : Rp.  38.000 = 76.000 (pulang-pergi)

(alternatif kalian bisa pake angkot dari Stasiun jurusan rajamandala warna kuning tp cuman sampe di pinggir jalan, gak kedalem dan kalian harus jalan.  Ongkosnya Rp.  10.000 jdi lebih baik pake grab)
•Tiket masuk stone garden : Rp. 8000/org x 4= 32.000
•Makanan snack sekantongeun+minuman : Rp.  40.000
Jadi kita cuman ngebudget dari awal 50.000/org

Total buat trip/jalan-jalan kali ini = Rp. 198.000 buat 4 orangg dan masi sisa 2ribuuuu gaisss

Credits:

Video Editing by Gita Januar

Original song:

Cartoon - on on

https://youtu.be/K4DyBUG242c

Ikson - blue sky

https://youtu.be/zc4ET9viVQ0


Connect with me on social media:

Friday, March 20, 2020

Yang usang



Siapapun yang percaya bahwa kenangan yang usang tak perlu dilupakan mengapa? Ia hanya bagian dari kehidupan yang membuat kita tegar, tapi kadang ia juga yang membuat terasa sesak di dada. Sesak.  Maka tetaplah berdiri meski kaki tak mampu lagi menopang diri. Maka tetaplah tegar meski hati terasa tersayat sayat. Aku tau ini hanya petuah lama yang hanya akan menjadi obat penenang sementara. Ya sementara. Karna setelah itu pasti terus terbawa oleh ganasnya masa lalu. Kau tau? Aku tak pernah berfikir jika kita akhirnya menjadi seperti ini. Tak ada tegur sapa, tak ada ucap kata dan bahkan kita hanya dua orang asing yang tak saling kenal seperti berbeda belahan dunia. Padahal kita masih melihat gelapnya langit di malam hari yang sama, kita masih menghirup udara yang segar yang sama, bahkan kita masih pernah berpapasan bukan? Ah, berpapasan itu sama artinya bertemu? Tapi kita hanya saling menolak pertemuan itu, hanya ada angin penolakan yang dirasa. Ah, sekali lagi itu hanya pertemuan yang tak diinginkan sungguh. Jadi aku tak pernah menamakan ini sebagai pertemuan. Jika ini pertemuan, kita bukan seperti bak dua orang asing bukan?
Sudah ya, kita akhiri saja. Hmm tidak, memang sudah berakhir bukan? Ini hanya alasan terus menerus untuk selalu menceritakan tentangmu. Bodoh. Aku sudah cape berpura pura melepaskan mu, aku sudah cape bahwa aku sudah tak lagi mencintaimu bahkan menyayangimu. Sekali lagi aku sudah cape terus menerus terbayang olehmu. Cukup ya, bisa kan kamu pergi? Bisa kan keluar dari rumah memori ku? Oke silahkan pergi sebelah sana pintu keluarnya. Terima kasih
Hidup itu pilihan bukan? Pilihan apapun yang membuat kita nyaman, dan saat ini aku sudah  memilih pilihan. Aku memilih untuk bahagia! Bahagia iya itu satu kata BAHAGIA. Jadi tak perlu  lagi kau terus menghampiri ya …
Buang saja apapun yang pernah kita lakukan, bahkan yang kita ciptakan. Sebenarnya kau tau? Aku sangat tak ingin mengingat semua kenangan kita yang dulu kita ciptakan, karena semuanya itu tak ada artinya lagi. Seperti hempasan angin  yang tak kau mau lagi hidup udaranya. Hmmm …
Sudah ya, ah ini sudah keberapa kali? Aku putuskan ini sebagai penutup akhir dari semuanya karna cerita ini sudah usang bukan. Ah, aku tau ini memang alasanku saja agar tak menceritakan lagi semua tentang kita, eh maksudnya semua tentang mu. Karna ini khususkan untukmu. Ah , payah aku tau. Payah jiwa ini jika berbicara tentang mu. Terima kasih aku haturkan untuk semua yang engkau berikan, kenangan atau masa lalu yang mungkin saja ini sebuah pelajaran untuk hidup yang lebih baik. Terima kasih untuk tidak menyapa, atau bertegur sapa karna engkau membantu ku untuk menelan sedikit sedikit pil pahit cara melupakan seseorang.

   By: GFJ tigaghurufsaja



Thursday, February 7, 2019

Ceritakan Pada Allah Meski Kau Tak Mampu Berkata-kata





Sebenernya ini kali pertama aku post tulisan yang menurut aku ini tulisan yang paling bagus tersebab untuk perasaan atau iman kita lagi turun. Ketika harap tak sesuai nyata, ketika kesedihan tak terbendung lagi, ketika kita tak tau lagi hidup yang paling menderita. Oke, selamat membaca
Jika kamu sedang sedih, apapun sebabnya, tentu tak ingin kamu simpan sendiri. Orang yang paling kamu cari adalah yang paling dekat denganmu. Kenapa? Karena yang terdekat adalah yang terfaham terhadap dirimu. Kamu berharap ia memberimu udzur atas kesedihanmu. Orang asing  tak memahami. Tapi apa kamu yakin, bahwa orang terdekatmu itu selalu faham 100% maksudmu? Ternyata tidak selalu. Begitulah manusia. Iya, begitulah manusia. Tidak semua hal terfahami oleh manusia. Kadang hal mudah sulit difahami. Kadang hal sulit mudah difahami. Jika kamu tahu bahwa manusia begitu, maka ke mana kamu pergi? Kepada Allah al-Aliim al-Khabiir kamu kembali.
Kembalikan pada-Nya. Ceritakan itu pada Allah. Jika itu karena salahmu, akuilah. itu salahmu. Jikapun kamu tak mau mengaku, kamu tahu Allah tahu segala detail salahmu. Tiada lagi celah menghindar. Jika itu bukan salahmu, maka ceritakan pada Allah.
Bahkan, ceritakan pada Allah meski kamu tak punya lagi kata yang tersisa...
Mungkin karena terlalu sedih atau memalukan...
 Mungkin karena memang kamu tak pandai merangkai kata...
      Kekasihmu kadang kecewa kamu tak pandai merangkai kata, tetapi Allah Ta'ala senang dengan taubat hamba-Nya  padahal yang dilakukan hamba bukan cerita, bukan berkisah, bukan bertutur kata, melainkan menangis menangis menangis semata. Melainkan  menumpahkan kejujuran kata lewat air mata. Tumpah semua. Di depan Rabbnya bersimpuh. Mengakui itu semua. Ceritakan pada Allah meski yang bisa kamu berikan hanyalah air mata. Kadang, tetesan air mata lebih punya makna dibandingkan sekadar kata.
Allah Maha Tahu...
      Jumlatan wa tafshila, global dan terperinci, segala proposalmu. Dia Maha Tahu bait-bait di qalbumu. Kamu ingin apa, Dia Tahu. Kamu benci apa, Dia Tahu. Kamu bersungguh atau berpura-pura, Dia Tahu. Tapi Dia ingin agar kamu bersegera mengangkat tangan berhadapan dengan wajah bernodamu itu. Dia ingin kamu menulis proposal permohonan pada-Nya melalui lisan maupun tangisan. Dia ingin kamu membuktikan cintamu pada-Nya setelah Dia selalu membuktikan bahwa Dia selalu peduli padamu. Dia selalu memperhatikanmu. Dia menyembuhkanmu saat sakitmu. Dia memberikan pelangimu kembali setelah hujanmu. Jika kamu jujur, dan tak satu pun makhluk mempercayaimu, maka al-Khaliq tahu kejujuranmu. Jikapun Allah al-Qahhar sudah memutuskan keindahan masa depan untukmu kelak, maka tak satu pun bisa atau bermandat menghalangi keputusannya, meskipun seluruh makhluk bersepakat menghalangi.
Karena sebenarnya cinta-Nya yang harus kamu kejar, bukan cinta selain-Nya. Maka katakan cintamu pada-Nya jika memang jujur, dan takutlah jika kamu bohong. Makhluk bisa saling membohongi satu sama lain. Namun makhluk tak bisa membohongi Khaliqnya. Barangsiapa berbohong kepada-Nya, ia sedang membohongi dirinya sendiri. Ceritakan pada Allah meski baru bisa setitik air mata.
By: Ustadz Hasan Al Jaizy

­-GFJtigahurufsaja

Tuesday, January 29, 2019

Satu Hari Di Bulan Januari (ada yang berbeda)





“Tak semua cinta, kasih terus mengalir dan di rasa. Semua akan terhenti oleh takdir”



Ada hal yang membuatku istimewa setiap bertemu Januari, entah itu hari atau apapun yang berhubungan dengan aktivitas di dalamnya. Mungkin barangkali, semua orang mempunyai bahkan mem ‘specialkan’ hari yang menurutnya istimewa. Kehadirannya membuat ku terus semangat menyambutnya. Kali ini satu hari ini di bulan Januari tampak berbeda.

Berbeda, rasanya sangat berbeda kali ini. Bagaimana tidak hari pengharapan dan pengsyukuran atas sebuah bertambahnya angka dalam hidup tak ada lagi seseorang yang sangat berarti dalam hidup. Sosok itu hilang, yang selalu aku banggakan dengan hebat. Ayah. . .

Ayah, aku tak tau bahwa takdir dan semesta ini berkata lain. Rasanya aku ingin menghardik takdir kala itu setelah kau meninggalkan aku. Memang benar tak semua cinta, kasih terus mengalir dan di rasa. Semua akan terhenti oleh takdir.
Masih teringat jelas, setiap di ujung akhir Januari ini kau tampak bersemangat menyambut hari yang aku ‘istimewa’ kan. Aku tak pernah melihat mu bersemangat seperti bak melihat pengharapan lain dalam hidupmu.

Rasanya kali ini berbeda, rasa suara hati ini meneriaki diri bahwa ini sangat menyakitkan terlepas dari kebersykuranku atas takdir lain. Memang benar, setiap orang pantas terluka dengan luka yang menganga, pantas terjatuh dengan luka yang sangat dalam bahkan pantas menyalahkan diri ketika kehidupan tak berjalan sesuai porsi.

Sesal dan keluh seolah menumpuk di pikiran. Mengapa semua seperti ini? Mengapa akhir Januari ini berbeda? Mengapa takdir dan semesta teramat kejam?
Kalimat-kalimat negative itulah yang memenuhi kepalaku beberapa waktu silam. Aku merasa lemah dengan selalu merendahkan diri bahkan menghardik takdir.

Hingga akhirnya Allah menguatkan ku akan jalan hidup yang aku jalani. Memang tak apa kali ini ‘Hari bertambahnya umur’ tak ada sosok hebat. Tapi Allah mengirimkan orang-orang hebat, orang-orang yang menyayangiku melebihi yang aku butuhkan. Meskipun, wajah dan perasaan ini selalu bertentangan. Wajah ini seakan topeng. Wajah yang aku tunjukan ini belum tentu representasi dari kondisi jiwa. Yah, aku menipu mereka. Menipu diri sendiri demi terlihat bahagia di hari yang bahagia.

Karena, sekali lagi terlepas dari itu aku sangat bersyukur pada Maha Kuasa ketika semua hal terjadi dalam hidup adalah pelajaran yang mahal, sangat berharga. Proses pendewasaan diri dan pengalaman hidup tak semua orang miliki adalah sebuah “KADO TERINDAH” yang di berikan Allah di Tahun 2019 pada 30 Januari ini.

Terakhir,
Hari ini 30 Januari, terima kasih kau menjadi ‘Manusia’ yang bersedia tumbuh di bawah sinar terik ini.
Untuk diriku, terima kasih telah menjadi kuat untuk diri ini dan tentunya orang-orang di sekitar mu. Terlepas dari takdir yang kala itu menurutmu sangat beringas, menghempaskan kebahagiaan.
Terima kasih, menjadi seorang yang percaya pada-Nya seolah semua alur hidup kemarin yang sangat menyeramkan dan banyak luka mengaga yang menggoreskan sisi dirimu itu adalah takdir indah dan pendewasaan diri . Meskipun kamu berontak sekuat tenaga apa alasan akan dibalik itu.
Terima kasih kau semakin kuat menjadi putri Ayahmu, menjadi bahagia disaat sosok hebat itu tak ada lagi disampingmu. Kamu semakin kuat menghapus semua luka itu dengan sendiri meskipun kamu sangat kesakitan.
Dan ingat ini, Ayahmu pasti ingin melihat putri kecilnya yang dulu ia gendong kala datang manjanya akan terus tumbuh menjadi putri yang dewasa yang kuat dan sangat kuat yang akan menghadapi hari-hari kedepan yang penuh lubang kesakitan. Bahkan akan lebih jauh menyeramkan, semoga kamu tetap tegar dan percaya terhadap-Nya akan takdir manis.
Sekali lagi, selamat bertambah umur ya. Semoga hidup mu bahagia.

By: GFJtigahurufsaja




Monday, January 29, 2018

30 Januari (muhasabah)


30 Januari (muhasabah)
 
Wanita nan cantik itu telah menghela nafas dengan keringat yang semenjak tadi bercucuran. Berbarengan dengan sesekali teriakan rasa sakit ia rasa. Yah, rasa sakit memperjuangkan bagaimana seorang ibu melahirkan anak yang ia harapkan nantinya. Begini, memang sebenarnya aku tak tau percis bagaimana keadaan saat itu. Namun kebanyakan dan memang sebagian hal yang sangat tabu bagaimana seorang orang tua yang melahirkan anak yang ia harapkan dengan rasa dan perjuangan begitu besar. Begitulah barangkali, satu hal tak ada di dunia ini pencapaian dan perjuangan yang sangat berharga dari seorang ibu yang melahirkan anaknya.
30 januari ini tepat nya belasan tahun yang lalu ibu melahirkanku dengan keadaan susah payah. Pagi ini dengan hembusan angin yang begitu terasa menyegarkan suasana, dengan langit yang begitu biru diatasnya, dengan kicauan dan daun yang melalu lalang. Tuhan, aku bersyukur, nafas dan mata ini masih bisa aku fungsikan dengan begitu sempurna. Nikmat-Mu dan rahmat-Mu begitu besar sehingga sampai detik ini aku masih bisa tetap menikmati kehidupan yang fana ini. Terima kasih atas umur yang engkau berikan, terima kasih atas segala hal yang terjadi dalam hidup ini. Aku bersyukur atas itu.
Tak lupa ucapan terima kasih tak terhingga kepada  kedua orang tuaku  Bpk. Dede Kurnia dan Ibu. Nunung Risnaeni tanpa mereka saat ini saya bukan siapa siapa. Terima kasih semangat dan motivasi yang diberikan. Tak lupa kepada sahabat saya Anggella Hariesta Dewi, sahabat di keluarga besar Paskibra Smpn 1 Cileunyi jajaran pelatih, senior, junior dan khususnya angkatan 17 yang memberikan saya begitu banyak pelajaran hidup yang berharga. Dan kepada sahabat saya yang sangat cintai di paskibra Alm. Gita Soniawati, aku sangat bersyukur Allah pertemukan teman terbaik seperti mu. Kamu sangat baik dan begitu baik memberikan pelajaran yang orang lain tak berikan. Gison, ketika aku melihat kau terbaring tak  bernafas kau meninggalkan aku, betapa aku sangat kehilanganmu. Namun aku tau karna Allah sangat sayang padamu. Aku merasa baik. Semoga kita di pertemukan di Surga Allah kelak. Salam untukmu sahabat terbaik.
Dalam kesempatan ini dimana umurku bertambah, aku hanya ingin melakukan muhasabah dari usia yang telah Allah berikan kepadaku.
Secara lahir memang usia ini bertambah, padahal nyatanya jatah dan kesempatan untuk hidup dan mendekatkan diri kepada Allah semakin berkurang. Sementara dosa dalam diri ini, kesalahan dalam diri ini makin hari semakin banyak. Maka tak  ada yang bisa aku lakukan di hari jadi ini selain terus memohon ampun dan berdoa kepada-Nya.
Sungguh bertambahnya umur ini adalah kita semakin dekat dengan kematian. Karna usia itu adalah rahasia yang telah ditetapkan Allah SWT, karena setiap makhluk yang bernyawa akan merasakan pedihnya kematian dan kematian itu tak pernah disangka dan akan datang secara tiba-tiba tanpa apakah siap dan tidak. Ketika saat itu datang tak dapat seorang pun dapat mencengah ataupun menundanya karena kematian adalah hal pasti.
Lalu bagaimana dengan diri ini, sudahkah mempersiapkan diri ini untuk menyambut kematian yang tiba-tiba akan datang? Saudaraku, jiwa dan raga kita hanya milik Allah. Semoga Allah memberkahi sisa usia kita. Masalah terbesar setiap orang adalah ketika umur dan waktu hidup tidak berbarengan dengan menyelamatkan diri dari penderitaan abadi di akhirat.
Terakhir . . . .

Untukmu anak yang bertopi
Barakallah fi umrik.

Hari ini dimana, Allah memberi hembusan nafas di dunia ini.
Belasan tahun lalu dirimu masih terlihat seperti anak ingusan.
Mungkin dirimu kini sudah tumbuh lebih baik dan mungkin sudah dewasa.
                                              Dan kini amal dan berbuatanmu sudah kau yang tanggung.
                                              Apapun hal yang di depanmu menjadi pilihan dan kelak kau
                                              yang pertanggung jawabkan.

                          

       

Pesan: “ Untuk diriku ini, siapkan dirimu untuk pulang dengan
Sebaik-bainya kepada-Nya dan berjalanlah dengan
Keyakinan dalam hidupmu. Percayalah, karena
Segala sesuatu yang kau pilih di pertanggung jawabkan.
Jika kau merasa lemah, ingatlah Allah ada untukmu . . .



   By: GFJ tigahurufsaja


Entri yang Diunggulkan

NGETRIP LOW BUDGETT!!!!!

Assalamualaikum gaisss, Nih vlog pertama sama sobat ambyarr. Ini aku buat jauhh sebelum adanya Covid-19 ya dan larangan social distancin...