Friday, March 20, 2020

Yang usang



Siapapun yang percaya bahwa kenangan yang usang tak perlu dilupakan mengapa? Ia hanya bagian dari kehidupan yang membuat kita tegar, tapi kadang ia juga yang membuat terasa sesak di dada. Sesak.  Maka tetaplah berdiri meski kaki tak mampu lagi menopang diri. Maka tetaplah tegar meski hati terasa tersayat sayat. Aku tau ini hanya petuah lama yang hanya akan menjadi obat penenang sementara. Ya sementara. Karna setelah itu pasti terus terbawa oleh ganasnya masa lalu. Kau tau? Aku tak pernah berfikir jika kita akhirnya menjadi seperti ini. Tak ada tegur sapa, tak ada ucap kata dan bahkan kita hanya dua orang asing yang tak saling kenal seperti berbeda belahan dunia. Padahal kita masih melihat gelapnya langit di malam hari yang sama, kita masih menghirup udara yang segar yang sama, bahkan kita masih pernah berpapasan bukan? Ah, berpapasan itu sama artinya bertemu? Tapi kita hanya saling menolak pertemuan itu, hanya ada angin penolakan yang dirasa. Ah, sekali lagi itu hanya pertemuan yang tak diinginkan sungguh. Jadi aku tak pernah menamakan ini sebagai pertemuan. Jika ini pertemuan, kita bukan seperti bak dua orang asing bukan?
Sudah ya, kita akhiri saja. Hmm tidak, memang sudah berakhir bukan? Ini hanya alasan terus menerus untuk selalu menceritakan tentangmu. Bodoh. Aku sudah cape berpura pura melepaskan mu, aku sudah cape bahwa aku sudah tak lagi mencintaimu bahkan menyayangimu. Sekali lagi aku sudah cape terus menerus terbayang olehmu. Cukup ya, bisa kan kamu pergi? Bisa kan keluar dari rumah memori ku? Oke silahkan pergi sebelah sana pintu keluarnya. Terima kasih
Hidup itu pilihan bukan? Pilihan apapun yang membuat kita nyaman, dan saat ini aku sudah  memilih pilihan. Aku memilih untuk bahagia! Bahagia iya itu satu kata BAHAGIA. Jadi tak perlu  lagi kau terus menghampiri ya …
Buang saja apapun yang pernah kita lakukan, bahkan yang kita ciptakan. Sebenarnya kau tau? Aku sangat tak ingin mengingat semua kenangan kita yang dulu kita ciptakan, karena semuanya itu tak ada artinya lagi. Seperti hempasan angin  yang tak kau mau lagi hidup udaranya. Hmmm …
Sudah ya, ah ini sudah keberapa kali? Aku putuskan ini sebagai penutup akhir dari semuanya karna cerita ini sudah usang bukan. Ah, aku tau ini memang alasanku saja agar tak menceritakan lagi semua tentang kita, eh maksudnya semua tentang mu. Karna ini khususkan untukmu. Ah , payah aku tau. Payah jiwa ini jika berbicara tentang mu. Terima kasih aku haturkan untuk semua yang engkau berikan, kenangan atau masa lalu yang mungkin saja ini sebuah pelajaran untuk hidup yang lebih baik. Terima kasih untuk tidak menyapa, atau bertegur sapa karna engkau membantu ku untuk menelan sedikit sedikit pil pahit cara melupakan seseorang.

   By: GFJ tigaghurufsaja



No comments:

Post a Comment

Entri yang Diunggulkan

NGETRIP LOW BUDGETT!!!!!

Assalamualaikum gaisss, Nih vlog pertama sama sobat ambyarr. Ini aku buat jauhh sebelum adanya Covid-19 ya dan larangan social distancin...