Tuesday, January 29, 2019

Satu Hari Di Bulan Januari (ada yang berbeda)





“Tak semua cinta, kasih terus mengalir dan di rasa. Semua akan terhenti oleh takdir”



Ada hal yang membuatku istimewa setiap bertemu Januari, entah itu hari atau apapun yang berhubungan dengan aktivitas di dalamnya. Mungkin barangkali, semua orang mempunyai bahkan mem ‘specialkan’ hari yang menurutnya istimewa. Kehadirannya membuat ku terus semangat menyambutnya. Kali ini satu hari ini di bulan Januari tampak berbeda.

Berbeda, rasanya sangat berbeda kali ini. Bagaimana tidak hari pengharapan dan pengsyukuran atas sebuah bertambahnya angka dalam hidup tak ada lagi seseorang yang sangat berarti dalam hidup. Sosok itu hilang, yang selalu aku banggakan dengan hebat. Ayah. . .

Ayah, aku tak tau bahwa takdir dan semesta ini berkata lain. Rasanya aku ingin menghardik takdir kala itu setelah kau meninggalkan aku. Memang benar tak semua cinta, kasih terus mengalir dan di rasa. Semua akan terhenti oleh takdir.
Masih teringat jelas, setiap di ujung akhir Januari ini kau tampak bersemangat menyambut hari yang aku ‘istimewa’ kan. Aku tak pernah melihat mu bersemangat seperti bak melihat pengharapan lain dalam hidupmu.

Rasanya kali ini berbeda, rasa suara hati ini meneriaki diri bahwa ini sangat menyakitkan terlepas dari kebersykuranku atas takdir lain. Memang benar, setiap orang pantas terluka dengan luka yang menganga, pantas terjatuh dengan luka yang sangat dalam bahkan pantas menyalahkan diri ketika kehidupan tak berjalan sesuai porsi.

Sesal dan keluh seolah menumpuk di pikiran. Mengapa semua seperti ini? Mengapa akhir Januari ini berbeda? Mengapa takdir dan semesta teramat kejam?
Kalimat-kalimat negative itulah yang memenuhi kepalaku beberapa waktu silam. Aku merasa lemah dengan selalu merendahkan diri bahkan menghardik takdir.

Hingga akhirnya Allah menguatkan ku akan jalan hidup yang aku jalani. Memang tak apa kali ini ‘Hari bertambahnya umur’ tak ada sosok hebat. Tapi Allah mengirimkan orang-orang hebat, orang-orang yang menyayangiku melebihi yang aku butuhkan. Meskipun, wajah dan perasaan ini selalu bertentangan. Wajah ini seakan topeng. Wajah yang aku tunjukan ini belum tentu representasi dari kondisi jiwa. Yah, aku menipu mereka. Menipu diri sendiri demi terlihat bahagia di hari yang bahagia.

Karena, sekali lagi terlepas dari itu aku sangat bersyukur pada Maha Kuasa ketika semua hal terjadi dalam hidup adalah pelajaran yang mahal, sangat berharga. Proses pendewasaan diri dan pengalaman hidup tak semua orang miliki adalah sebuah “KADO TERINDAH” yang di berikan Allah di Tahun 2019 pada 30 Januari ini.

Terakhir,
Hari ini 30 Januari, terima kasih kau menjadi ‘Manusia’ yang bersedia tumbuh di bawah sinar terik ini.
Untuk diriku, terima kasih telah menjadi kuat untuk diri ini dan tentunya orang-orang di sekitar mu. Terlepas dari takdir yang kala itu menurutmu sangat beringas, menghempaskan kebahagiaan.
Terima kasih, menjadi seorang yang percaya pada-Nya seolah semua alur hidup kemarin yang sangat menyeramkan dan banyak luka mengaga yang menggoreskan sisi dirimu itu adalah takdir indah dan pendewasaan diri . Meskipun kamu berontak sekuat tenaga apa alasan akan dibalik itu.
Terima kasih kau semakin kuat menjadi putri Ayahmu, menjadi bahagia disaat sosok hebat itu tak ada lagi disampingmu. Kamu semakin kuat menghapus semua luka itu dengan sendiri meskipun kamu sangat kesakitan.
Dan ingat ini, Ayahmu pasti ingin melihat putri kecilnya yang dulu ia gendong kala datang manjanya akan terus tumbuh menjadi putri yang dewasa yang kuat dan sangat kuat yang akan menghadapi hari-hari kedepan yang penuh lubang kesakitan. Bahkan akan lebih jauh menyeramkan, semoga kamu tetap tegar dan percaya terhadap-Nya akan takdir manis.
Sekali lagi, selamat bertambah umur ya. Semoga hidup mu bahagia.

By: GFJtigahurufsaja




Entri yang Diunggulkan

NGETRIP LOW BUDGETT!!!!!

Assalamualaikum gaisss, Nih vlog pertama sama sobat ambyarr. Ini aku buat jauhh sebelum adanya Covid-19 ya dan larangan social distancin...