#HIJRAH
HATI PART 1
Aku Rindu. Rindu semu
Beberapa
waktu terakhir ini, aku berjanji kepada semuanya termasuk diriku sendiri untuk
tidak menulis sedikit pun atau apapun tentang 'kamu yang tak benar benar
pergi'. Alasan utamanya hanya untuk bisa melupakanmu sejenak dan seutuhnya.
Iya,
barangkali aku berhasil untuk saat ini. Waktu waktu berikutnya, kadang aku
merindukan dirimu di dalam tulisanku. Aku saja, rindu kamu ada di tulisanku
apalagi di dalam hidupku? Tentu saja aku. Sangat rindu. Iya rindu. Hmm rindu
semu. Kau tau rasanya memelihara rindu? Seperti memelihara sebuah pohon kaktus
dengan tangan sebagai pot. Sakit.
Aku tidak
mengerti kenapa aku bisa segila ini memperdulikanmu. Mencintaimu.
Menyayangimu. Kamu diam, kamu yang
menghindari, kamu juga selalu bersikap tak acuh, namun kamu masih menjadi
seseorang yang selalu aku rindukan. Hmm rindu semu
Kita
jarang sekali bertatap muka. Hampir jari jariku bisa menghitungnya. Bicara saja
tabu, tapi aku selalu ingat akan semuanya. Aku masih ingat saat kita bercanda.
Pernahkan kamu menginngatnya? Coba ingat saat itu? Ketika kita hanya berdua
saja? . Dan masih ingat caramu menatapku, tatapan dengan kasih sayang. Pernahkah
kamu mengingat akan masa lalu?
Aaah sial
aku tak pernah menabung untuk mempunyai sebuah keberanian untuk mengatakan
semuanya. Pantas saja kamu tak pernah tau, karena memang aku tak pernah
mengatakannya padamu. Hanya sebuah pensil
dan selembar kertas aku selalu jujur dan mengatakannya. Apakah aku pengecut?
Pada
kenyataannya . . .
Sekarang?
Apa yang terjadi pada kita? Apa yang terjadi pada hubungan kita? Aku saja sudah
lupa kapan terakhir kali kita duduk berdua saja berbicara. Kapan terakhir kali
aku menyapamu tanpa ada rasa beban. Tapi, aku ingat terakhir kali kau
mengatakan "Aku sayang kamu' dan " Kamu masih yang terbaik untukku'.
1 tahun silam bukan?
Sehat
sehat dalam kesibukanmu. Dalam kesenanganmu. Karena aku tidak akan lagi
mengganggumu dalam segala hal yang akan mengusikmu. Maaf bila aku masih saja
sangat merindukanmu sampai saat ini. Barangkali ini sebuah proses penetralan
hati.
Karena aku
pun tidak tau mengapa aku sangat memperdulikanmu. Sekali lagi maaf bila aku
masih dan selalu sangat memperdulikanmu sampai saat ini. Semoga ini proses untuk
kita menuju kemuliaan hijrah. Dan Allah sedang merencanakan cinta yang halal
untuk menyempurnakan agama. Semangat hijrah, semangat jomblo sampai halal.
Karena,
aku masih tidak percaya kamu pergi begitu saja.
GFJ tiga huruf saja